Hmm.. It's been a long time. Well, for this 2 weeks i've been busy doing many statistic exercises from my lecturer. Well these are some of
them...
STUDI COHORT
STUDI COHORT
Data dari studi cohort mencari hubungan antara hipertensi (HT) dan
tingginya intake garam telah diringkas.
Intake Garam
|
Hipertensi
|
|
HT (+)
|
HT (-)
|
|
Intake garam
tinggi
|
40
|
60
|
Intake garam
rendah
|
60
|
40
|
1. Hitunglah
risiko relative dan (CI 95%) berkembangnya hipertensi antara orang dengan
intake garam tinggi dan intake garam rendah
2. Tafsirkan
hasilnya.
Jika data diklasifikasikan menurut jenis
kelamin.
INTAKE GARAM
|
LAKI-LAKI
|
WANITA
|
||
HT (+_
|
HT (-)
|
HT (+)
|
HT (-)
|
|
Intake tinggi garam
|
16
|
57
|
24
|
3
|
Intake rendah garam
|
2
|
10
|
58
|
30
|
3. Kalkulasi
OR untuk hubungan antara paparan dan penyakit pria dan wanita secara terpisah. Interpretasikan
hasilnya.
4. Pada grup bukan terpapar, kalkulasi nilai OR
tentang hubungan antara paparan dan jenis kelamin. Interpretasikan hasilnya
5. Pada grup bukan penyakit, kalkulasi nilai OR
tentang hubungan antara paparan dan jenis kelamin. Interpretasikan hasilnya.
6. Dari analisis di atas (1 sampai 4), apakah ada
kejadian jenis kelamin menjadi confounder potensial pada studi ini. Jelaskan dengan
menggunakan 3 kriteria untuk confounder potensial
PENYELESAIAN SOAL
1. Pada
studi Cohort, rumus yang digunakan untuk mencari Risiko Relatif adalah
RR=
a/(a+b) : c/(c+d)
Intake Garam
|
Hipertensi
|
Total
|
|
HT (+)
|
HT (-)
|
||
Intake garam tinggi
|
40 (a)
|
60 (b)
|
100 (a+b)
|
Intake garam rendah
|
60 (c)
|
40 (d)
|
100 (c+d)
|
Total
|
100 (a+c)
|
100 (b+d)
|
200 (n)
|
Maka, jika dimasukkan ke dalam
rumus, akan didapatkan hasil berupa:
RR = 40/100 : 60/100 = 4/6 =2/3 =
0,667
Perkiraan 95% interval kepercayaan
(CI) dapat dihitung dengan menggunakan rumus:
95% CI = (RR) exp [±1,96 √VAR(InRR)
VAR(InRR) = 1/a - 1/(a+c) + 1/b + 1/(b+d)
= 1/40 -
1/100 + 1/60 - 1/100
= 0,025 – 0,01 + 0,017 – 0,01
= 0,022
Maka jika
dimasukkan ke dalam rumus CI (95%)
=
0,667 exp [±1,96 √(0,022)
=
0,667 exp [±0,291]
Batas atas = 0,667 exp [+0,291] = 0,667(1,337)
= 0,892
Batas atas = 0,667 exp [-0,291] = 0,667(0,748)
= 0,499
2.
Kesimpulan :
Sejak nilai CI 95%
< 1, tidak terdapat perbedaan signifikan antara intake garam tinggi dan
intake garam rendah dalam menyebabkan hipertensi
3.
Tabel untuk jenis
kelamin pria.
INTAKE
GARAM
|
LAKI-LAKI
|
|
HT
(+_
|
HT
(-)
|
|
Intake
tinggi garam
|
16
(a)
|
57
(b)
|
Intake
rendah garam
|
2
(c)
|
10
(d)
|
Odd Ratio pada jenis kelamin pria yaitu : OR =
ad/bc = 16(10)/57(2) = 160/114 = 1,404
Interpretasi :
Laki-laki yang intake garamnya tinggi mempunyai
peluang 1,404 kali lebih besar untuk menderita hipertensi dibanding
laki-laki yang intake garamnya rendah
Tabel untuk jenis
kelamin wanita
INTAKE GARAM
|
WANITA
|
|
HT (+)
|
HT (-)
|
|
Intake tinggi garam
|
24 (a)
|
3 (b)
|
Intake rendah garam
|
58 (c)
|
30 (d)
|
Odd ratio untuk jenis kelamin wanita, yaitu :
OR = ad/bc = 24(30)/3(58) = 720/174 = 4,138
Interpretasi:
Wanita yang intake garamnya tinggi mempunyai
peluang 4,138 kali lebih besar untuk menderita hipertensi dibanding wanita yang
intake garamnya rendah.
4. Table Kelompok Bukan Terpapar (Intake Garam Rendah)
Jenis Kelamin
|
Hipertensi
|
|
HT (+)
|
HT(-)
|
|
Laki-laki
|
2 (a)
|
10 (b)
|
Wanita
|
58 (c)
|
30 (d)
|
Nilai OR pada kelompok bukan terpapar, yaitu:
OR = ad/bc = 2(30)/10(58) = 60/580 = 0,103
Interpretasi:
Laki-laki memiliki peluang terkena hipertensi 0,103
kali dibanding wanita.
5. Table Kelompok Bukan Penyakit /HT (-)
Jenis Kelamin
|
Intake Garam
|
|
Intake tinggi garam
|
Intake rendah garam
|
|
Laki-laki
|
57 (a)
|
10 (b)
|
Wanita
|
3 (c)
|
30 (d)
|
Nilai OR pada kekompok bukan penyakit adalah
OR = ad/bc = 57(30)/10(3) = 1710/30 = 57
Interpretasi:
Laki-laki memiliki peluang 57 kali lebih besar
untuk terpapar intake garam tinggi dibanding dengan wanita.
6.
Kriteria confounder pada studi ini, yaitu:
- Adjusted confounder (variabel yang dapat
dipengaruhi) pada studi ini adalah intake garam
- Crude confounder pada studi ini adalah hipertensi
- Confounder (variabel penyimpangan) pada studi ini
adalah jenis kelamin
Jadi, dapat kita simpulkan bahwa jenis kelamin
merupakan confounder potensial pada studi ini. Jenis kelamin menjadi variabel penyimpangan
karena jika nilai variabel ini berbeda maka akan dipengaruhi atau mempengaruhi
hasil lainnya
No comments:
Post a Comment